Kamis, 17 September 2020

Apakah Kesulitan Dengan Pembelajaran Jarak Jauh? Ikuti 5 Strategi ini

Sumber Gambar : www.smkti.net

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global pada bulan maret 2020 lalu. Pandemi Covid-19 telah mengubah pola  pembelajaran secara masif yang sebelumnya dilaksanakan tatap muka berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Pembelajaran Dalam Jaringan (daring). Demikan halnya di Indonesia, menerapkan pembelajaran daring pada sejumlah daerah. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19.

Merespon kebijakan Pemerintah untuk melakukan sosial distancing (jaga jarak), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Selanjutnya ditambah keputusan bersama 4 Menteri Republik Indonesia tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Sehingga pelaksanaan pembelajaran di Indonesia dimungkinkan bervariasi sesuai dengan Zona Covid-19 masing-masing daerah.

Kegiatan daring sudah berlangsung sekitar 5 bulan sejak bulan maret 2020 lalu. Waktu 5 bulan cukup manjadi dasar bagi saya untuk berbagi pengalaman dari kegiatan daring yang telah dilakukan. Dari pengalaman ini dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan perbaikan bagi para pendidik untuk strategi pembelajaran khususnya di masa pandemi ini. 

Strategi pembelajaran menjadi bagian penting dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan Peserta Didik dalam menerima dan memahami materi pembelajaran. Sehingga kegiatan inti dari pembelajaran dapat menyenangkan dan berkesan, meningkatkan rasa semangat belajar dan upaya Pendidik untuk mencetak insan yang cerdas dan berkarakter. Berikut ini strategi yang bisa dilakukan untuk pembelajaran jarak jauh:

  • Memetakan Keadaan Peserta Didik
Melihat kondisi yang berbeda-beda, mulai dari fasilitas, situasi belajar di rumah serta latar belakang Orang Tua. Sehingga penting bagi pendidik untuk memetakan kondisi Peserta Didik sebelum menjalankan aktivitas pembelajaran. Memetakan kondisi Peserta Didik bisa dilakukan bersama-sama dengan pihak Sekolah. Selanjutnya, dari hasil pemetaan, Pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan Peserta Didik.
  • Membuka Ruang Komunikasi Digital
Secara bersama-sama harus menjalin komunikasi, yaitu antara : Sekolah, Orang Tua, Wali Kelas, Pendidik dan Peserta Didik. Gunakan metode yang sederhana untuk berkomunikasi, misalnya menggunakan Grup Whatsapp.
  • Gunakan Teknologi
Terus belajar menggunakan Teknologi untuk menerapkan Pembelajaran jarak jauh. Pemerintah memberikan rekomendasi teknologi atau platform seperti : Program Guru berbagi, Rumah Belajar, Sahabat Keluarga, Belajar dari rumah di TVRI, Belajar di Radio RRI dan Kerjasama dengan penyedia platform pembelajaran daring seperti (Google Classroom, Schoology, Edmodo).
  • Membuat Video Pembelajaran
Buatlah media pembelajaran dalam bentuk video, gunakan peralatan yang sederhana seperti handphone yang bisa merekam video. Pendidik dapat bekerjasama dengan Pendidik lainnya untuk membuat Video Pembelajaran. Utamakan materi pembelajaran dalam membuat video dan berikan pemahaman mengapa perlu mempelajari materi tersebut.
  • Kunjungan Rumah

Kunjungan Rumah dengan protokol kesehatan bisa dilakukan, apabila Peserta Didik kesulitan memahami materi pembelajaran yang telah disampaikan melalui video atau media lainnya. 

Dari lima strategi di atas, semoga dapat meminimalkan kesulitan dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh. Di akhir tulisan ini Saya berpesan, Pendidik harus terus berkreativitas, tingkatkan rasa empati dan bersemangat tinggi untuk membangun generasi yang Cerdas dan Berkarakter sesuai dengan ideologi yang dibutuhkan bangsa ini. Cerdas Berkarakter!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar